Halo semuanya! Saya Zahara Harnum dari X
Unggulan 1. Pada pembahasan blog kali ini, saya akan membahas berkaitan dengan APD
atau alat perlindungan diri. APD digunakan oleh tenaga medis untuk melindungi dirinya dari penyebaran virus
covid-19 pada saat merawat pasien positif.
Alat Perlindungan Diri
Seperti yang telah kita ketahui,
bahwa wabah virus covid-19 sudah menyebar ke seluruh pelosok negara. Tentu saja
pasien positif corona terus bertambah, sehingga tenaga medis membutuhkan alat
perlindungan diri untuk. Tenaga medis harus melindungi diri nya terlebih dahulu
dengan menggunakan alat perlindungan diri seuai dengan anjuran yang telah
ditetapkan.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan sejumlah rekomendasi bagi petugas medis dalam
menangani pasien yang terduga terinfeksi virus corona SARS-COV-2
atau positif Covid-19. Rekomendasi paling pertama, WHO mengimbau petugas medis menutup
bagian mata, hidung dan mulut saat menangani pasien terduga atau positif
Covid-19. WHO mengatakan ketiga bagian itu merupakan sarana untuk transmisi filovirus.
Pelindung tersebut bisa menggunakan baju pelindung, masker, sarung tangan, sepatu, dan penutup kepala. Terdapat sejumlah syarat yang ditetapkan sebagai alat pelindung diri ini.
Pelindung tersebut bisa menggunakan baju pelindung, masker, sarung tangan, sepatu, dan penutup kepala. Terdapat sejumlah syarat yang ditetapkan sebagai alat pelindung diri ini.
Alat Perlindungan Diri Sesuai Syarat
Menurut WHO
1.
Baju Pelindung
Dalam situsnya, WHO memberi syarat baju pelindung harus tahan terhadap penetrasi darah, cairan tubuh, atau terhadap patogen yang ditularkan melalui darah. Sedangkan celemek disarankan tahan air dan sekali pakai.
Dalam situsnya, WHO memberi syarat baju pelindung harus tahan terhadap penetrasi darah, cairan tubuh, atau terhadap patogen yang ditularkan melalui darah. Sedangkan celemek disarankan tahan air dan sekali pakai.
Hal senada juga
diungkap CDC, agar petugas tidak tertular Covid-19 adalah gaun yang dapat
menangkal mikroorganisme. Bahan yang digunakan bisa mencegah kontak
langsung dengan darah, cairan tubuh, dan atau bahan-bahan yang berpotensi
menularkan Covid-19.
CDC menyarankan penggunaan pelindung tubuh berlapis agar dapat membungkus seluruh tubuh, termasuk bagin belakang agar ketika berjongkok atau duduk.
CDC menyarankan penggunaan pelindung tubuh berlapis agar dapat membungkus seluruh tubuh, termasuk bagin belakang agar ketika berjongkok atau duduk.
2.
Sarung tangan
CDC menyarankan petugas medis menggunakan
sarung tangan medis sekali pakai untuk merawat pasien yang diduga atau
terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara WHO merekomendasikan agar menggunakan
sarung tangan ganda bagi petugas medis.
Spesifikasi standar, yakni sarung tangan nitril, sarung tangan karet, dan sarung tangan polikloroprena. Ketiga jenis itu dinilai lebih baik dari sarung tangan vinil.
Spesifikasi standar, yakni sarung tangan nitril, sarung tangan karet, dan sarung tangan polikloroprena. Ketiga jenis itu dinilai lebih baik dari sarung tangan vinil.
3.
Masker
WHO meminta petugas
kesehatan mengenakan masker medis atau bedah yang tahan cairan dengan
desain terstruktur. Selanjutnya, WHO mewajibkan petugas kesehatan menggunakan
respirator partikulat tahan cairan saat merawat pasien Covid-19 selama prosedur
yang menghasilkan aerosol cairan tubuh.
Sebab, menurut WHO tidak semua respirator partikulat N95 tahan fluida. Hanya respirator N95 yang diberi label 'surgical N95 respirator' yang telah diuji ketahanannya terhadap cairan.
CDC menyebut jika N95 bedah tidak tersedia, maka respirator N95 yang pernah dipakai dapat digunakan untuk membantu menangkal tetesan darah dan cairan tubuh pasien masuk ke dalam hidung atau mulut petugas medis.
Sebab, menurut WHO tidak semua respirator partikulat N95 tahan fluida. Hanya respirator N95 yang diberi label 'surgical N95 respirator' yang telah diuji ketahanannya terhadap cairan.
CDC menyebut jika N95 bedah tidak tersedia, maka respirator N95 yang pernah dipakai dapat digunakan untuk membantu menangkal tetesan darah dan cairan tubuh pasien masuk ke dalam hidung atau mulut petugas medis.
4.
Sepatu
Rekomendasi
selanjutnya, WHO meminta semua petugas kesehatan harus mengenakan sepatu tahan
berbahan karet. Selain memberi perlindungan ketika lantai basah, sepatu tahan
air dapat melindungi dari cedera benda tajam di ruang perawatan atau operasi.
5.
Penutup Kepala
WHO juga merekomendasikan semua petugas kesehatan mengenakan penutup kepala yang menutupi kepala dan leher. Namun, WHO mengingatkan penutup kepala disarankan terpisah dari gaun atau baju pelindung sehingga dapat dilepas secara terpisah
WHO juga merekomendasikan semua petugas kesehatan mengenakan penutup kepala yang menutupi kepala dan leher. Namun, WHO mengingatkan penutup kepala disarankan terpisah dari gaun atau baju pelindung sehingga dapat dilepas secara terpisah
Upaya Masyarakat Membantu
Pemerintah Dalam Penanganan Covid-19
Sebagai
warga negara yang baik, kita harus mendengarkan arahan dari pemimpin dalam
penanganan covid-19. Untuk membantu hal tersebut, kita bisa melakukan
pencegahan. Berikut pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyebaran
virus covid-19 ;
1.
Apabila
sakit, gunakan masker.
Meskipun virus corona
tidak menular lewat udara, upayakan untuk menggunakan masker agar tetap
terlindungi dari virus. Jika kondisi Anda sehat, maka masker kain sudah cukup
aman untuk dipakai. Tapi jika kamu dalam kondisi kesehatan yang kurang baik,
maka upayakan untuk menggunakan masker medis yang memiliki ketebalan 3 lapis,
alias 3 ply.
2.
Bila
batuk dan bersin tutup menggunakan tisu atau sikut.
Virus corona bisa menular lewat droplet. Jadi
saat bersin dan batuk, tutup dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak
menyebar ke orang lain. Jangan lupa untuk segera mencuci tangan setelahnya.
3.
Cuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir sehabis menyentuh apapun.
Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan
beragam penyakit. Cuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun, dan
air mengalir. Langkah ini efektif membunuh kuman dan bakteri, termasuk virus
corona. Cuci tangan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus corona
yang sangat diremondasikan, termasuk oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
4.
Hindari
bersentuhan.
Berpelukan,
dan berjabat tangan, adalah hal yang harus dihindari. Dengan menghindari kontak
kulit maka tak ada kemungkinan perpindahan virus dan kuman yang terjadi.
5.
Jangan
sentuh area wajah apabila tangan kotor.
Virus corona bisa
menyerang tubuh lewat area segitiga wajah seperti mulut, mata, dan hidung.
Jadi, hindari untuk menyentuhnya agar tidak ada kemungkinan masuknya virus
corona ke tubuh.
6.
Jika
tidak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah.
Sebab,
dengan kita dirumah saja kita bisa memutus rantai penyebaran virus ini. Hal
yang perlu dihindari adalah kerumunan orang.
Ketersediaan Alat Perlindungan Diri Bagi Tenaga
Medis
Bisa kita lihat foto diatas,
bahwa tenaga medis menggunakan APD dengan peralatan seadanya. Tentu sangat
menyedihkan, sebelumnya tenaga medis di Indonesia menggunakan plastik sampah,
jas hujan, baju bekas di kamar operasi sebagai alat perlindungan diri (APD).
Karena APD yang tersedia di rumah sakit sangat minim dan terbatas. Sebab alat perlindungan diri hanya bisa digunakan sekali pakai. Yang
nantinya akan langsung dibuang. Tetapi banyaknya relawan yang menggalang dana
untuk kebutuhan alat perlindungan diri bagi tenaga medis.
Tentu hal tersebut merupakan
kabar baik, dimana tenaga medis diperhatikan dan dipedulikan oleh masyarakat.
Karena tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan virus covid-19.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan baik moril dan material. Semoga pandemi
ini segera selesai, agar kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
Sekian kutipan yang bisa saya
bagikan. Semoga bermanfaat. Terimakasih!



Tidak ada komentar:
Posting Komentar